RESUME
HASIL DISKUSI KELOMPOK 3
TENTANG
AUDIT SIKLUS PENJUALAN KREDIT
DAN
PIUTANG USAHA
OLEH
IDA
CAHYA DINIARTI (A1C113040)
S1 AKUNTANSI REGULER SORE
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2015
UNIVERSITAS MATARAM
2015
·
Audit merupakan suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang
kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian
antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan,
serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
·
Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan utuk barang
dagang yang dijual baik secara tunai maupun kredit. Penjualan dibagi menjadi 2
yaitu penjualan kredit dan penjualan tunai. Jika penjualan kredit, konsumen
yang menerima barang langsung membayar barang dengan lunas. Sedangkan kredit,
konsumen membayarnya dengan beberapa kali tahap. Penjualan secara kredit inilah
yang nantinya menimbulkan piutang usaha.
·
Piutang usaha adalah piutang yang berasal dari penjualan barang dagang
atau jasa secara kredit. Penghapusan piutang tak tertagih dan estimasi beban
piutang tak tertagih adalah contoh kelas transakasi yang terkait dalam siklus
siklus ini.
Tujuan Pemerikasaan Audit
piutang sebagai berikut :
- Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian internal (Internal Control) yang baik atas pitang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas
- Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan Authenticity (keontetikan) daripada piutang
- Untuk memeriksa collectibility (Kemungkinan tertagihnya) piutang dan cukup tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih.
- Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingente lebility) yang timbul karena pendiskontoan wesel tagih (notes recivable).
- Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan standar akuntansi yag berlaku umum di indonesia atau standar akuntansi keuangan atau SAK ETAP.
Ada lima kelas transaksi dalam
siklus penjualan dan penagihan piutang antara lain :
1.
Penjualan ( penjualan tunai dan kredit )
2.
Penerimaan kas
3.
Retur dan pengurangan penjualan
4.
Penghapusan piutang tak tertagih
5.
Estimasi beban piutang tak tertagih
PROSEDUR
AUDIT PIUTANG USAHA DAN PENJUALAN
Sukrisno Agoes (2004:176) menyarankan prosedur audit piutang usaha dan penjulan
sebagai berikut:
1.
Pelajari dan evaluasi internal control atas piutang dan transaksi
penjualan, piutang dan penerimaan.
2.
Buat Top Schedule dan Supporting Schedule piutang pertanggal
neraca.
3.
Minta aging shedule dari piutang usaha pertanggal neraca yang antara
lain menunjukkan nama pelanggan (customer), saldo piutang, umur piutang
dan kalau bisa subsequent collections-nya. Selain itu perlu juga diminta
rincian piutang pegawai, wesel tagih, uang muka dan lain-lain, pertanggal
neraca.
4.
Periksa mathematical accuracy-nya dan check individual balance ke
subledger lalu totalnya ke general ledger.
5.
Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger
piutang dan sales invoice.
6.
Kirimkan konfirmasi piutang:
7.
Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti
penerimaan kas untuk periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal
penyelesaian pemeriksaan lapangan (audit field work). Perhatikan bahwa
yang dicatat sebagai subsequent collections hanyalah yang berhubungan
dengan penjualan dari periode yang sedang diperiksa.
8.
Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan
untuk mengetahui kemungkinan adanya contingent liability.
9.
Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang
disediakan oleh klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan terlalu
kecil.
10.
Test sales cut-of dengan jalan memeriksa sales invoice, credit
note dan lain-lain, lebih kurang 2 (dua) minggu sebelum dan sesudah tanggal
neraca. Periksa apakah barang-barang yang dijual melalui invoice sebelum
tanggal neraca, sudah dikirim per tanggal neraca. Kalau belum cari tahu
alasannya. Periksa apakah ada faktur penjualan dari tahun yang diperiksa, yang
dibatalkan dalam periode berikutnya.
11.
Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan correspondence
file untuk mengetahi apakah ada piutang yang dijadikan sebagai jaminan.
12.
Periksa apakah penyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK
13.
Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yang diperiksa.
Pertanyaan –Pertanyaan Pada Saat
Diskusi :
1. Ida Cahya
Diniarti
Bagaimana prosedur audit untuk penghapusan piutang tak
tertagih dan untuk estimasi beban piutang tak tertagih ?
Jawaban :
Jawaban
dari kelompok 3, untuk mengaudit penghapusan piutang tak tertagih, auditor
melakukan pengujian persetujuan piutang
untuk akun sampel untuk mengidentifikasi seberapa besar jumlah piutang yang tak
tertagih. Unttuk mengestimasi piutang tak tertagih tergantung pada saldo akhir
piutang. Piutang. Ketika melakukan audit atas piutang, maupun mengaudit yang
lain, ketika mengalami kebingung, auditor dapat menerapkan atau menggunakan 5
asersi manajemen, karena asersi tersebut yang akan menjadi landasan untuk
melakukan audit.
Tambahan dari Bapak Dosen,
berdasarkan daftar prosedur audit yang dapat digunakan oleh auditor untuk
melakukan pengujian pengendalian terhadap transaksi pencadangan kerugian, program
audit dapat disusun menurut 5 asersi manajemen yang dituju, yaitu :
1.
Keberadaan dan Keterjadian
Dapat melakukan pengamatan terhadap
persetujuan pembebenan kerugian piutang.
Melakukan pemeriksaan apakah
benar-benar terjadi penjualan secara kredit yang menyebabkan timbulnya piutang.
Dapat memeriksa faktur penjualan.
2.
Kelengkapan
Melakukan pemeriksaan apakah semua
piutang sudah lengkap.
3.
Hak dan Kewajiban :
Melakukan pemeriksaan apakah piutang
yang ada benar-benar milik perusahaan.
4.
Penilaian dan Alokasi
Melakukan penilaian terkait dengan
pencadangan kerugian piutang.
5.
Penyajian dan Pengungkapan
Melakukan pemeriksaan apakah piutang
yang ada di sajikan dalam jumlah yang benar.
2.
I. Gede Oka Wirawan
Berikan contoh transaksi dari terjadinya pemesanan
penjualan sampai dengan penghapusan piutang usaha ?
Jawaban :
Jawaban dari kelompok 3, ketika terjadi
pemesanan, perusahaan belum melakukan jurnal atas pemesanan tersebut. Namun,
ketika perusahaan telah melakukan pejualan secara kredit sampai dengan menerima
pembayaran dari pelanggan, maka perusahaan akan menjurnal sebagai berikut :
Ketika
terjadi penjualan kredit dan menimbulkan piutang :
Piutang
xxx
Penjualan
xxx
Ketika terjadi pelunasan piutang :
Kas
xxx
Piutang
xxx
Ketika terjadi piutang tak tertagih
:
Piutang tak tertagih
xxx
Cadangan
kerugian piutang tak tertagih
xxx
Ketika terjadi pelunasan piutang :
Cadangan kerugian piutang tak
tertagih xxx
Piutang tak
tertaagih
xxx
3.
Huraisah
Bagaimana asersi manajemen terkait dengan penjualan
kredit ?
Jawaban :
Program
audit untuk pengujian pengendalian transaksi penjualan kredit berdasarkan
asersi manajemen, yaitu :
Kejadian itu seperti kita mengaudit
penjualan dan dilihat dari transaksi, kuitansi dan apakah benar dari transaksi
tersebut terjadi sebuah kejadian
- Keberadaan
Melakukan pemeriksaan tentang
keberadaan transaksi penjualan kredit, dimana transaksi tersebut bisa
mempengaruhi persamaan dan menambah kas. Dan apakah transaksi tersebut
benar-benar tejadi.
- Kelengkapan
Kelengkapan itu dilihat dari
transaksi kejadian apakah sudah lengkap atau belum, dan apakah transaksi dan
kuitansi tersebut sudah benar adanya atau perusahaan tidak membuat transaksi
fiktif.
- Hak dan kewajiban
Setelah menerima pelunasan piutang,
apakah benar-benar hak milik perusahaan.
Hak itu bisa dikatakan juga sebagai
aset yang merupakan hak entitas sedangkan kewajiban bisa dikatakan dengan
hutang.
- Penyajian dan Pengungkapan
Melakukan periksaan penyajian dan
pengungkapan yang dicatat di dalam catatan atas laporan keuangan. Seperti
catatan untuk laporan perusahaan siapa saja yang telah menjadi konsumen
perusahaan.
4.
Heppy Fitrian
Cadangan kerugian piutang bisa dicadangkan terlalu besar
dan terlalu kecil. Pertanyaan nya, apakah dampak jika cadangan kerugian piutang
terlalu besar atau terlalu kecil. Dan bagaimana kita mengetahui seberapa besar
cadangan kerugian piutang yang tepat untuk dicadangkan.
Jawaban :
Jika
alluence lebih kecil maka laba perusahaan kecil, karena untuk membayar piutang
tak tertagih. Namun, jika lebih besar maka nantinya akan mengurangi laba, selain
mempengaruhi jumlah laba yang sebenarnya terjadi tidak tertagih nanti tidak
sesuai. Cara menentukan cadangan kerugian piutang yang tepat itu bisa dilihat
dari historical dari sebuah perusahaan, apabila misalkan perusahaan tahun lalu
mencadangkan cadangan kerugian piutang sebesar Rp 3.000.000 maka untuk tahun
ini perusahaan bisa mencadangkan Rp 4.000.000 atau Rp 4.500.000.Lihat juga dari
tahun-tahun sebelumnya, dan bisa diasumsikan tepat dan cukup itu bisa kita
asumsikan cukup / tidak.
Tambahan
Bapak Dosen, selaku auditor cara untuk menentukan cadangan kerugian piutang
yang tepat yaitu auditor melihat
kebijakan Akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, apakah konsisten setiap
periodenya. Namun, jika ada kekeliruan maka auditor akan melakukan perhitungan
ulang.
5.
Ika Putri Fitri Ajiani
Apa gunanya mengecek umur piutang dan apakah dampaknya ?
Jawaban :
Definisi
umur piutang adalah suatu bentuk laporan guna mengetahui posisi piutang dengan
melakukan pengelompokan piutang pada periode tertentu, dengan
pengelompokan seperti itu manajemen perusahaan dapat mengetahui posisi
piutang sehingga dapat mengambil kebijakan keuangan yang tepat. Maksudnya
adalah semakin tua umur piutang usaha, semakin besar kemungkinan piutang
tersebut tidak tertagih. Oleh karena itu, auditor memastikan tidak terjadinya
pergeseran umur piutang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar