Rabu, 14 Oktober 2015

TUGAS AUDIT II TENTANG AUDIT SIKLUS PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA




RESUME HASIL DISKUSI KELOMPOK 3
TENTANG AUDIT SIKLUS PENJUALAN KREDIT
DAN PIUTANG USAHA







OLEH
IDA CAHYA DINIARTI     (A1C113040)



S1 AKUNTANSI REGULER SORE
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2015







Berikut ini definisi audit, penjualan, dan piutang :

·         Audit merupakan suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

·         Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan utuk barang dagang yang dijual baik secara tunai maupun kredit. Penjualan dibagi menjadi 2 yaitu penjualan kredit dan penjualan tunai. Jika penjualan kredit, konsumen yang menerima barang langsung membayar barang dengan lunas. Sedangkan kredit, konsumen membayarnya dengan beberapa kali tahap. Penjualan secara kredit inilah yang nantinya menimbulkan piutang usaha.

·         Piutang usaha adalah piutang yang berasal dari penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Penghapusan piutang tak tertagih dan estimasi beban piutang tak tertagih adalah contoh kelas transakasi yang terkait dalam siklus siklus ini.


Tujuan Pemerikasaan Audit piutang  sebagai berikut :
  1.  Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian internal (Internal Control) yang baik atas pitang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas
  2. Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan Authenticity (keontetikan) daripada piutang
  3. Untuk memeriksa collectibility (Kemungkinan tertagihnya) piutang dan cukup tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih.
  4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingente lebility) yang timbul karena pendiskontoan wesel tagih (notes recivable).
  5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan standar akuntansi yag berlaku umum di indonesia atau standar akuntansi keuangan atau SAK ETAP.

Ada lima kelas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan piutang antara lain :
1.      Penjualan ( penjualan tunai dan kredit )
2.      Penerimaan kas
3.      Retur dan pengurangan penjualan
4.      Penghapusan piutang tak tertagih
5.      Estimasi beban piutang tak tertagih 


PROSEDUR AUDIT PIUTANG USAHA DAN PENJUALAN
            Sukrisno Agoes (2004:176) menyarankan prosedur audit piutang usaha dan penjulan sebagai berikut:

1. Pelajari dan evaluasi internal control atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan.
2. Buat Top Schedule dan Supporting Schedule piutang pertanggal neraca.
3. Minta aging shedule dari piutang usaha pertanggal neraca yang antara lain menunjukkan nama pelanggan (customer), saldo piutang, umur piutang dan kalau bisa subsequent collections-nya. Selain itu perlu juga diminta rincian piutang pegawai, wesel tagih, uang muka dan lain-lain, pertanggal neraca.
4. Periksa mathematical accuracy-nya dan check individual balance ke subledger lalu totalnya ke general ledger.
5. Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger piutang dan sales invoice.
6. Kirimkan konfirmasi piutang:
7. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti penerimaan kas untuk periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal penyelesaian pemeriksaan lapangan (audit field work). Perhatikan bahwa yang dicatat sebagai subsequent collections hanyalah yang berhubungan dengan penjualan dari periode yang sedang diperiksa.
8. Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan untuk mengetahui kemungkinan adanya contingent liability.
9. Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang disediakan oleh klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan terlalu kecil.
10. Test sales cut-of dengan jalan memeriksa sales invoice, credit note dan lain-lain, lebih kurang 2 (dua) minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca. Periksa apakah barang-barang yang dijual melalui invoice sebelum tanggal neraca, sudah dikirim per tanggal neraca. Kalau belum cari tahu alasannya. Periksa apakah ada faktur penjualan dari tahun yang diperiksa, yang dibatalkan dalam periode berikutnya.
11. Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan correspondence file untuk mengetahi apakah ada piutang yang dijadikan sebagai jaminan.
12. Periksa apakah penyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK
13. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yang diperiksa.



                                 
Pertanyaan –Pertanyaan Pada Saat Diskusi :


1.      Ida Cahya Diniarti
Bagaimana prosedur audit untuk penghapusan piutang tak tertagih dan untuk estimasi beban piutang tak tertagih ?

Jawaban :
       Jawaban dari kelompok 3, untuk mengaudit penghapusan piutang tak tertagih, auditor melakukan  pengujian persetujuan piutang untuk akun sampel untuk mengidentifikasi seberapa besar jumlah piutang yang tak tertagih. Unttuk mengestimasi piutang tak tertagih tergantung pada saldo akhir piutang. Piutang. Ketika melakukan audit atas piutang, maupun mengaudit yang lain, ketika mengalami kebingung, auditor dapat menerapkan atau menggunakan 5 asersi manajemen, karena asersi tersebut yang akan menjadi landasan untuk melakukan audit.
Tambahan dari Bapak Dosen, berdasarkan daftar prosedur audit yang dapat digunakan oleh auditor untuk melakukan pengujian pengendalian terhadap transaksi pencadangan kerugian, program audit dapat disusun menurut 5 asersi manajemen yang dituju, yaitu :
1.      Keberadaan dan Keterjadian
Dapat melakukan pengamatan terhadap persetujuan pembebenan kerugian piutang.
Melakukan pemeriksaan apakah benar-benar terjadi penjualan secara kredit yang menyebabkan timbulnya piutang. Dapat memeriksa faktur penjualan.
2.      Kelengkapan
Melakukan pemeriksaan apakah semua piutang sudah lengkap.
3.      Hak dan Kewajiban :
Melakukan pemeriksaan apakah piutang yang ada benar-benar milik perusahaan.
4.      Penilaian dan Alokasi
Melakukan penilaian terkait dengan pencadangan kerugian piutang.
5.      Penyajian dan Pengungkapan
Melakukan pemeriksaan apakah piutang yang ada di sajikan dalam jumlah yang benar.


2.      I. Gede Oka Wirawan
Berikan contoh transaksi dari terjadinya pemesanan penjualan sampai dengan penghapusan piutang usaha ? 

Jawaban :
 Jawaban dari kelompok 3, ketika terjadi pemesanan, perusahaan belum melakukan jurnal atas pemesanan tersebut. Namun, ketika perusahaan telah melakukan pejualan secara kredit sampai dengan menerima pembayaran dari pelanggan, maka perusahaan akan menjurnal sebagai berikut :

Ketika terjadi penjualan kredit dan menimbulkan piutang :
Piutang                        xxx
                                                Penjualan                        xxx


Ketika terjadi pelunasan piutang :
Kas                                               xxx
     Piutang                                              xxx


Ketika terjadi piutang tak tertagih :
Piutang tak tertagih                                         xxx
     Cadangan kerugian piutang tak tertagih                     xxx


Ketika terjadi pelunasan piutang :
Cadangan kerugian piutang tak tertagih         xxx
     Piutang tak tertaagih                                              xxx



3.      Huraisah
Bagaimana asersi manajemen terkait dengan penjualan kredit ?

Jawaban :
Program audit untuk pengujian pengendalian transaksi penjualan kredit berdasarkan asersi manajemen, yaitu :
Kejadian itu seperti kita mengaudit penjualan dan dilihat dari transaksi, kuitansi dan apakah benar dari transaksi tersebut terjadi sebuah kejadian
-         Keberadaan
Melakukan pemeriksaan tentang keberadaan transaksi penjualan kredit, dimana transaksi tersebut bisa mempengaruhi persamaan dan menambah kas. Dan apakah transaksi tersebut benar-benar tejadi.
-         Kelengkapan
Kelengkapan itu dilihat dari transaksi kejadian apakah sudah lengkap atau belum, dan apakah transaksi dan kuitansi tersebut sudah benar adanya atau perusahaan tidak membuat transaksi fiktif.
-         Hak dan kewajiban
Setelah menerima pelunasan piutang, apakah benar-benar hak milik perusahaan.
Hak itu bisa dikatakan juga sebagai aset yang merupakan hak entitas sedangkan kewajiban bisa dikatakan dengan hutang.
-        Penyajian dan Pengungkapan
Melakukan periksaan penyajian dan pengungkapan yang dicatat di dalam catatan atas laporan keuangan. Seperti catatan untuk laporan perusahaan siapa saja yang telah menjadi konsumen perusahaan.
 

4.      Heppy Fitrian
Cadangan kerugian piutang bisa dicadangkan terlalu besar dan terlalu kecil. Pertanyaan nya, apakah dampak jika cadangan kerugian piutang terlalu besar atau terlalu kecil. Dan bagaimana kita mengetahui seberapa besar cadangan kerugian piutang yang tepat untuk dicadangkan.

Jawaban :
Jika alluence lebih kecil maka laba perusahaan kecil, karena untuk membayar piutang tak tertagih. Namun, jika lebih besar maka nantinya akan mengurangi laba, selain mempengaruhi jumlah laba yang sebenarnya terjadi tidak tertagih nanti tidak sesuai. Cara menentukan cadangan kerugian piutang yang tepat itu bisa dilihat dari historical dari sebuah perusahaan, apabila misalkan perusahaan tahun lalu mencadangkan cadangan kerugian piutang sebesar Rp 3.000.000 maka untuk tahun ini perusahaan bisa mencadangkan Rp 4.000.000 atau Rp 4.500.000.Lihat juga dari tahun-tahun sebelumnya, dan bisa diasumsikan tepat dan cukup itu bisa kita asumsikan cukup / tidak.
Tambahan Bapak Dosen, selaku auditor cara untuk menentukan cadangan kerugian piutang yang tepat  yaitu auditor melihat kebijakan Akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, apakah konsisten setiap periodenya. Namun, jika ada kekeliruan maka auditor akan melakukan perhitungan ulang.


5.      Ika Putri Fitri Ajiani
Apa gunanya mengecek umur piutang dan apakah dampaknya ?

Jawaban :
Definisi umur piutang adalah suatu bentuk laporan guna mengetahui posisi piutang dengan melakukan pengelompokan piutang pada periode tertentu,  dengan pengelompokan seperti itu manajemen perusahaan dapat mengetahui posisi piutang sehingga dapat mengambil kebijakan keuangan yang tepat. Maksudnya adalah semakin tua umur piutang usaha, semakin besar kemungkinan piutang tersebut tidak tertagih. Oleh karena itu, auditor memastikan tidak terjadinya pergeseran umur piutang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar