Sabtu, 17 Oktober 2015

TUGAS AUDIT II PEMERIKSAAN ATAS PERSEDIAAN (INVENTORY)



RESUME HASIL DISKUSI KELOMPOK 5
PEMERIKSAAN ATAS PERSEDIAAN (INVENTORY)
TANGGAL 15 OKTOBER 2015


OLEH:
 IDA CAHYA DINIARTI   (A1C113040)




S1 AKUNTANSI REGULER SORE
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2015








Ø  Pengertian Audit
Sukrisno Agoes (1999:1) menyatakan auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah di susun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.

Ø  Pengertian Persediaan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK: No. 14, hal 14.1 s/d 14.2 dan 14.9-IAI,2002) persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses atau pemberian jasa.

Ø  Siklus Persediaan
Begitu persediaan bergerak disepanjang perusahaan, harus ada pengendalian yang memadai atas pergerakan fisiknya maupun atas biaya-biaya yang berhubungan.
Arens (1993:292), mengemukakan keenam fungsi yang membentuk siklus persediaan yang memudahkan pemahaman mengenai pengendalian dan bukti-bukti audit yang dibutuhkan untuk menguji keefektifan.
·         Mengolah Order Pembelian
·         Menerima Bahan Yang Baru
·         Menyimpan Bahan Baku
·         Mengolah Barang
·         Menyimpan Barang Jadi
·         Mengirim Barang Jadi


Ø  Audit Persediaan
Persediaan merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya akun persediaan menjadi salah satu perhatian utama auditor dalam pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan.

Ø  Tujuan Audit Persediaan
1. Untuk memeriksa apakah ada internal control yang cukup baik atas persediaan
2. Untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum di neraca betul-betul ada dan dimiliki oleh perusahaan pada tanggal neraca
3. Untuk memeriksa apakah metode penilaian persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
4. Untuk memeriksa apakah system pencatatan persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
5.Untuk memeriksa apakah terhadap barang-barang yang rusak (defective), bergerak lambat (slow moving), dan ketinggalan mode (absolescene) sudah dibuatkan allowance yang cukup
6.Untuk mengetahui apakah ada persediaan yang dijaminkan kredit
7.Untuk mengetahui apakah ada persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang cukup
8.Untuk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap laporan keuangan
9.Untuk memeriksa apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (Agoes,Sukrisno,2008:206)


Ø  Pelaksanaan Audit
      Compliance Test
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas persediaan
a. Menggunakan internal control questionnaires.
b.Lakukan test transaksi (compliance test) atas pembelian dengan menggunakan purchase order sebagai sample.
2.  Tarik kesimpulan mengenai internal control atas persediaan
Jika dari test transaksi auditor tidak menemukan kesalahan yang berarti, maka auditor bisa menyimpulkan bahwa internal control atas persediaan berjalan efektif.



Pertanyaan-Pertanyaan Pada Saat Diskusi :


1.      Ningtiyas Galuh P.
Kendala apakah yang dihadapi oleh auditor dalam mengaudit persediaan di gudang ?

Jawaban :
      Kendala yang dihadapi auditor ketika melakukan pemeriksaan di gudang adalah karena nilai persediaan umumnya cukup material atau nilainya besar. Jadi auditor harus mengetahui apa yang harus dilakukan dalam memeriksa persediaan. Auditor dapat menggunakan acuan atau panduan dalam mengaudit, yaitu 5 asersi manajemen. Ada keberadaan dan keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilain dan alokasi, dan penyajian.


2.      Anggia Septian Jauhari
Bagaimana auditor melakukan audit ketika terjadi penyelewengan, yang mana ada persediaan yang ada dikatakan merupakan barang ekspor, padahal dalam pada kenyataannya merupakan barang impor ?

Jawaban :
      Jawaban dari kelompok 5 adalah ketika auditor melakukan pemeriksaan, auditro akan memeriksa bukti-bukti pembelian barang, bukti tersebut dapat berupa daftar harga barang, faktur pembelian dll. Kemudian auditor akan melakukan pengecekan barang dan mencocokkan barang dengan dokumen-dokumen pembelian. Jika terjati kecurangan pada jumlah persediaan, maka auditor dapat memberika opini tidak wajar.
      Tambahan dari Bapak Dosen, jika terdapat penyelewengan seperti kasus di atas, auditor dapat meminta bantuan tenaga ahli untuk mengecek jika barang atau persediaan yang ada tidak sesuai dengan harga yang sebenarnya.
Jika menemukan selisih atau penyelewengan, maka harus dilakukan koreksi. Caranya yaitu dapat dengan jurnal koreksi. Auditor menyampaikan koreksi kepada perusahaan.
Jika koreksi tersebut diterima, maka persediaan yang tercantum di laporan keuangan akan dikoreksi atau diganti dengan jumlah yang sebenarnya. Namun, jika perusahaan menolak untuk melakukan koreksi, maka langkah akhir auditor memberikan opini tidak wajar pada persediaan.


3.      Ida Cahya Diniarti
Bagaimana auditor memeriksa  persediaan Bahan Baku, persediaan Barang Dalam Proses, persediaan Barang Jadi ? Apakah prosedur auditnya sama?

Jawaban :
     Prosedur audit dalam memeriksa ketiga persediaan tersebut sama. Yang membedakannya hanya pada jenis persediaan dan kelompok-kelompoknya. Auditor memiliki relasi dengan bagian-bagian persediaan tersebut. Misalnya, auditor memiliki hubungan dengan bagian pada persediaan barang dalam proses, sehingga ketika audior hendak melakukan pemeriksaan, auditor dapat meminta dokumen-dokumen pda bagian persediaan dalam proses.


4.      Riva Yuni Lestari
Bagaimana penjelasan tentang Substantive Test lebih lanjut. Berikan contohnya.

     Jawaban :
Adapun prosedur audit persediaan :
Prosedur pemeriksaan :
1.      Lakukan observasi atas stock opname (perhitungan phisik) yang dilakukan perusahaan (klien)
2.      Minta Final Inventory List (Inventory Compilation) dan lakukan prosedur pemeriksaan berikut ini :
·      Check mathematical accuracy (penjumlahan dan perkalian). ƒ
·      Cocokkan “quantity per book” dengan stock card.
·      Cocokkan “quantity per count” dengan “count sheet” kita (auditor). ƒ
·      Cocokkan “total value” dengan buku besar persediaan.
3.      Kirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out.
4.      Periksa unit price dari bahan baku, barang dalam proses, barang jadi dan bahan pembantu.
5.      Lakukan rekonsiliasi
6.      Periksa cukup tidaknya allowance for slow moving (barang-barang yang bergerak lambat), barang-barang yang rusak dan barang-barang yang ketinggalan mode.
7.      Periksa kejadian sesudah tanggal neraca.
8.      Periksa  cut-off penjualan dan cut-off pembelian.
9.      Periksa jawaban konfirmasi dari bank, loan agreement (perjanjian kredit), notulen rapat.
10.  Periksa apakah ada sales atau purchase commitment per tanggal neraca.
11.Seandainya ada barang dalam perjalanan (goods transit), lakukan prosedur berikut ini :
     Minta rincian goods in transit per tanggal neraca. ƒ
     Periksa mathematical accuracy.
     Periksa subsequent clearance.
12.Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan buat usulan adjustment jika diperlukan.
13.Periksa apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.


5.      Hanni Masita Suri
Bagaimana melakukan pengamatan fisik persediaan di gudang ?


Jawaban :
     Auditor melakukan pengamatan fisik dengan cara menghitung jumlah persediaan, dengan menggunakan sample.  Selain itu, apakah persediaan barang tersebut benar-benar ada di gudang, auditor melakukan pengamatan langsung ke gudang.


6.      Lisa Marlia Abidano
Bagaimana tahap-tahap supervisi audit, bagaimana jika dokumen yang digunakan auditor gunakan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya atau persediaan di gudang ?

Jawaban :
     Dalam melakukan supervisi audit, auditor dapat menggunakan kertas kerja. Kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan auditor mengenai audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.
Kertas kerja yang digunakan dalam pemeriksaan persediaan adalah sebagai berikut :
A. Internal Control Questionnaires (ICQ) Persediaan
B. Test Transaksi Persediaan
C. Physical Inventory Instruction
D. Inventory Count Sheet
E. Top Schedule - Persediaan
F. Supporting Schedule Barang Dalam Perjalanan

 Jika dokumen yang digunakan auditor tedapat kesalahan, maka dapat dilakukan koreksei atau perhitungan ulang. Namun, auditor ketika melakukan pemeriksaan akan hati-hati dan teliti, dan kemungkinan jika terjadi kesalahan dalam dokumen yang dicatat oleh auditor, julmlah tersebut tidak material atau dianggap penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar