RESUME
HASIL DISKUSI KELOMPOK 5
PEMERIKSAAN
ATAS PERSEDIAAN (INVENTORY)
TANGGAL
15 OKTOBER 2015
OLEH:
IDA CAHYA DINIARTI (A1C113040)
S1
AKUNTANSI REGULER SORE
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2015
UNIVERSITAS MATARAM
2015
Ø Pengertian Audit
Sukrisno Agoes (1999:1) menyatakan
auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis
oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah di susun oleh
manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan
tujuan dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak
yang berkepentingan.
Ø Pengertian Persediaan
Menurut
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK: No. 14, hal 14.1 s/d 14.2 dan 14.9-IAI,2002)
persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies)
untuk digunakan dalam proses atau pemberian jasa.
Ø Siklus Persediaan
Begitu persediaan bergerak
disepanjang perusahaan, harus ada pengendalian yang memadai atas pergerakan
fisiknya maupun atas biaya-biaya yang berhubungan.
Arens (1993:292), mengemukakan
keenam fungsi yang membentuk siklus persediaan yang memudahkan pemahaman
mengenai pengendalian dan bukti-bukti audit yang dibutuhkan untuk menguji
keefektifan.
·
Mengolah
Order Pembelian
·
Menerima
Bahan Yang Baru
·
Menyimpan
Bahan Baku
·
Mengolah
Barang
·
Menyimpan
Barang Jadi
·
Mengirim
Barang Jadi
Ø Audit Persediaan
Persediaan
merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material
dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan. Oleh karena itu,
biasanya akun persediaan menjadi salah satu perhatian utama auditor dalam
pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan.
Ø Tujuan Audit Persediaan
1. Untuk memeriksa apakah ada internal control yang
cukup baik atas persediaan
2. Untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum di
neraca betul-betul ada dan dimiliki oleh perusahaan pada tanggal neraca
3. Untuk memeriksa apakah metode penilaian persediaan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
4. Untuk memeriksa apakah system pencatatan persediaan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
5.Untuk memeriksa apakah terhadap barang-barang yang
rusak (defective), bergerak lambat (slow moving), dan ketinggalan mode
(absolescene) sudah dibuatkan allowance yang cukup
6.Untuk mengetahui apakah ada persediaan yang
dijaminkan kredit
7.Untuk mengetahui apakah ada persediaan diasuransikan
dengan nilai pertanggungan yang cukup
8.Untuk mengetahui apakah ada perjanjian
pembelian/penjualan persediaan yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap
laporan keuangan
9.Untuk memeriksa apakah penyajian persediaan dalam
laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia (Agoes,Sukrisno,2008:206)
Ø Pelaksanaan
Audit
•
Compliance
Test
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas
persediaan
a. Menggunakan internal control questionnaires.
b.Lakukan test transaksi (compliance test) atas
pembelian dengan menggunakan purchase order sebagai sample.
2. Tarik
kesimpulan mengenai internal control atas persediaan
Jika dari test transaksi auditor tidak menemukan kesalahan
yang berarti, maka auditor bisa menyimpulkan bahwa internal control atas
persediaan berjalan efektif.
Pertanyaan-Pertanyaan Pada Saat
Diskusi :
1. Ningtiyas
Galuh P.
Kendala
apakah yang dihadapi oleh auditor dalam mengaudit persediaan di gudang ?
Jawaban
:
Kendala yang dihadapi auditor ketika melakukan
pemeriksaan di gudang adalah karena nilai persediaan umumnya cukup material
atau nilainya besar. Jadi auditor harus mengetahui apa yang harus dilakukan
dalam memeriksa persediaan. Auditor dapat menggunakan acuan atau panduan dalam
mengaudit, yaitu 5 asersi manajemen. Ada keberadaan dan keterjadian,
kelengkapan, hak dan kewajiban, penilain dan alokasi, dan penyajian.
2. Anggia
Septian Jauhari
Bagaimana
auditor melakukan audit ketika terjadi penyelewengan, yang mana ada persediaan
yang ada dikatakan merupakan barang ekspor, padahal dalam pada kenyataannya
merupakan barang impor ?
Jawaban
:
Jawaban dari kelompok 5 adalah ketika auditor
melakukan pemeriksaan, auditro akan memeriksa bukti-bukti pembelian barang,
bukti tersebut dapat berupa daftar harga barang, faktur pembelian dll. Kemudian
auditor akan melakukan pengecekan barang dan mencocokkan barang dengan
dokumen-dokumen pembelian. Jika terjati kecurangan pada jumlah persediaan, maka
auditor dapat memberika opini tidak wajar.
Tambahan dari Bapak Dosen, jika terdapat
penyelewengan seperti kasus di atas, auditor dapat meminta bantuan tenaga ahli
untuk mengecek jika barang atau persediaan yang ada tidak sesuai dengan harga
yang sebenarnya.
Jika
menemukan selisih atau penyelewengan, maka harus dilakukan koreksi. Caranya
yaitu dapat dengan jurnal koreksi. Auditor menyampaikan koreksi kepada
perusahaan.
Jika koreksi tersebut diterima, maka persediaan yang
tercantum di laporan keuangan akan dikoreksi atau diganti dengan jumlah yang
sebenarnya. Namun, jika perusahaan menolak untuk melakukan koreksi, maka
langkah akhir auditor memberikan opini tidak wajar pada persediaan.
3. Ida
Cahya Diniarti
Bagaimana
auditor memeriksa persediaan Bahan Baku,
persediaan Barang Dalam Proses, persediaan Barang Jadi ? Apakah prosedur
auditnya sama?
Jawaban
:
Prosedur audit dalam memeriksa ketiga
persediaan tersebut sama. Yang membedakannya hanya pada jenis persediaan dan
kelompok-kelompoknya. Auditor memiliki relasi dengan bagian-bagian persediaan
tersebut. Misalnya, auditor memiliki hubungan dengan bagian pada persediaan
barang dalam proses, sehingga ketika audior hendak melakukan pemeriksaan,
auditor dapat meminta dokumen-dokumen pda bagian persediaan dalam proses.
4. Riva
Yuni Lestari
Bagaimana
penjelasan tentang Substantive Test lebih lanjut. Berikan contohnya.
Jawaban :
Adapun
prosedur audit persediaan :
Prosedur pemeriksaan :
1. Lakukan observasi atas stock opname (perhitungan
phisik) yang dilakukan perusahaan (klien)
2. Minta Final Inventory List (Inventory Compilation) dan
lakukan prosedur pemeriksaan berikut ini :
·
Check
mathematical accuracy (penjumlahan dan perkalian).
·
Cocokkan
“quantity per book” dengan stock card.
·
Cocokkan
“quantity per count” dengan “count sheet” kita (auditor).
·
Cocokkan
“total value” dengan buku besar persediaan.
3. Kirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out.
4. Periksa unit price dari bahan baku, barang dalam
proses, barang jadi dan bahan pembantu.
5. Lakukan rekonsiliasi
6. Periksa cukup tidaknya allowance for slow moving
(barang-barang yang bergerak lambat), barang-barang yang rusak dan
barang-barang yang ketinggalan mode.
7. Periksa kejadian sesudah tanggal neraca.
8. Periksa cut-off
penjualan dan cut-off pembelian.
9. Periksa jawaban konfirmasi dari bank, loan agreement
(perjanjian kredit), notulen rapat.
10. Periksa apakah ada sales atau purchase commitment per
tanggal neraca.
11.Seandainya
ada barang dalam perjalanan (goods transit), lakukan prosedur berikut ini :
• Minta rincian goods in transit per tanggal neraca.
• Periksa mathematical accuracy.
• Periksa subsequent clearance.
12.Buat
kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan buat usulan adjustment jika
diperlukan.
13.Periksa
apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
5. Hanni
Masita Suri
Bagaimana
melakukan pengamatan fisik persediaan di gudang ?
Jawaban
:
Auditor melakukan pengamatan fisik dengan
cara menghitung jumlah persediaan, dengan menggunakan sample. Selain itu, apakah persediaan barang tersebut
benar-benar ada di gudang, auditor melakukan pengamatan langsung ke gudang.
6. Lisa
Marlia Abidano
Bagaimana
tahap-tahap supervisi audit, bagaimana jika dokumen yang digunakan auditor
gunakan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya atau persediaan di gudang ?
Jawaban
:
Dalam melakukan supervisi audit, auditor dapat menggunakan kertas kerja.
Kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan auditor mengenai audit
yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan
kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.
Kertas kerja yang digunakan dalam pemeriksaan
persediaan adalah sebagai berikut :
A. Internal Control
Questionnaires (ICQ) Persediaan
B. Test Transaksi Persediaan
C. Physical Inventory
Instruction
D. Inventory Count Sheet
E. Top Schedule - Persediaan
F. Supporting Schedule
Barang Dalam Perjalanan
Jika dokumen
yang digunakan auditor tedapat kesalahan, maka dapat dilakukan koreksei atau
perhitungan ulang. Namun, auditor ketika melakukan pemeriksaan akan hati-hati
dan teliti, dan kemungkinan jika terjadi kesalahan dalam dokumen yang dicatat
oleh auditor, julmlah tersebut tidak material atau dianggap penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar