(By Boy Candra )
Hidup terus berjalan
beriringan dengan waktu yang sering kali menghadirkan ingatan. Banyak hal yang
sudah berusaha dilupakan pun pada akhirnya bisa saja kembali datang, membongkar
kembali luka-luka yang telah usang. Semua yang pernah dibuang jauh seolah terlempar
menjadi sangat dekat. Tiba-tiba kau hadir lagi. Dalam kesempatan yang tak
pernah kuingini. Entah sebab apa kau ingin kita bertemu dan bicara. Aku yang
sudah berjalan jauh tak berdaya, seolah masih ada yang terasa. Sesuatu yang
tersimpan di dada, tenggelam dalam hal-hal yang berbentuk luka.
Hari itu kau meminta
kesempatan lagi untuk memperbaiki segala yang sudah tak layak disepakati. Kau
mengatakan semuanya sudah tak perlu lagi dijauhkan. Sempat aku ingin bertanya:
bukankah selama ini kau yang menjauhkan? Namun kupendam saja. Aku tak ingin kau
mengira masih ada hal yang tidak aku rasa. Aku tidak ingin kau menduga aku
memendam dendam. Aku tak mau kau mengira aku masih menyimpan sayang. Tidak ada
sama sekali. Sejak kau memilih pergi dan menyakiti, hatiku bersumpah untuk mati
dan tak ingin kau sakiti.
Aku telah membuangmu
jauh-jauh dari ingatanku. Sebab mengenangmu hanya menjenuhkan kehangatan
hariku. Tidak ada gunanya mengenang seseorang yang sudah tak ingin pulang.
Seseorang yang telah memilih mati pada jalan lain. Kamu membuat semua yang
menjadi harapan, hanya tersisa dalam pedihnya ingatan. Semua keputusan pahit
itu lahir atas pintamu. Semua jalan berderai airmata semata kehendakmu pada
semesta. Aku yang tertinggal tak pernah kau beri kesempatan untuk mengatur
tanggal kapan semua akan kembali. Kau memilih membakar semua hari. Menjadikan
kisah kita hanya kasih yang mati.
Lama aku mencoba
membuat semua kembali menjadi lebih baik. Aku ingin kau berkata kita akan hidup
lagi. Tapi kenyataannya tidak semanis harap, yang aku dapat hanya pahit yang
mendekap. Kau tetap saja betah menjadi dirimu yang tak peduli. Hingga suatu
ketika, lelahku tiba juga. Sejak hari itu aku memilih mengganggapmu tak pernah
ada. Namun entah angin apa yang membawamu kembali. Kau datang dengan cara yang
dangkal, seolah tak pernah ada luka yang kau sesal. Aku tak memendam dendam.
Aku sudah memaafkanmu jauh hari dengan syarat kau tidak pernah kembali. Sebab,
maaf mungkin bisa menghilangkan segala luka, namun tak bisa mengembalikan
semuanya seperti semula.
The gioco digitale – The game of gioco digitale
BalasHapusA review of online casino The casino GIPO MEGA DRIVE GAME - The GIPO 제왕카지노 MEGA DRIVE GAME ボンズ カジノ - The GIPO MEGA DRIVE GAME - The GIPO MEGA DRIVE GAME - The GIPO MEGA DRIVE GAME gioco digitale