Rabu, 30 September 2015

Tak Perlu Membenci

(By Boy Candra)
 
Perpisahan seringkali membuat seseorang lepas kendali. Ada yang berusaha bertahan sendiri. Tidak mau menerima kenyataan bahwa orang yang dicintainya tidak lagi membutuhkannya. Setidaknya, sampai dia lelah. Atau mungkin sampai dia sadar bahwa berjuang sendiri itu melelahkan. Tidak ada gunanya memperjuangkan seseorang yang jelas tidak mau diperjuangkan. Namun tidak sedikit yang terus saja mencoba untuk memperbaiki segalanya. Atau ada yang lebih parah lagi, demi melupakan seseorang ia memaksa dirinya membenci.

Tidak salah, jika menurutmu membenci seseorang adalah cara terbaik untuk melupakan. Namun, ada hal yang perlu dipahami, bahwa rasa benci seringkali tidak pernah menuntaskan apa pun. Bahkan rasa benci seringkali melahirkan beban baru di kepala kita. Sebab, semakin kita membenci seseorang, semakin dia bersarang di kepala kita.

Harus dipahami, sekeras apa pun usaha membenci seseorang. Selama dia masih ada di hati kita, dia tidak akan mudah dilupakan. Sebab, itu berhentilah membenci. Karena pada dasarnya, melupakan hanyalah perkara berdamai dengan keadaan. Tidak mudah memang, namun membenci bukanlah cara yang baik untuk menghapus kenangan. Semuanya butuh proses. Agar melupakan berjalan dengan semestinya, tidak perlu memaksakan diri untuk terlihat kuat. Tidak perlu membenci, walau kamu tidak harus berbaik pada dia. Cobalah membiasakan diri, dengan mencintai diri sendiri lebih banyak lagi.

Untuk apa membenci seseorang yang pernah begitu kita cintai. Kalau saja dengan membenci kita malah menjadi lebih tidak tenang. Biarlah dia berlalu. Dengan menganggapnya sebagai kenangan. Semuanya akan menjadi lebih baik. Tidak perlu ada dendam, meski memaafkan mungkin begitu susah. Lakukan pelan-pelan. Tanamkan pada diri sendiri bahwa dia hanyalah kenangan. Seseorang yang mungkin lucu untuk ditertawakan. Hingga suatu hari nanti, tanpa terasa berat lagi, tanpa perlu membenci. Kita sudah sampai pada titik: ternyata saya sudah tidak mencintainya lagi.  

Teman Baik

(By Boy Candra)
 
Ada banyak perjuangan yang harus dilalui di dunia ini. Hal-hal yang akan melatih kamu menjadi manusia yang lebih kuat lagi. Membuat kamu menjadi lebih dewasa lagi. Setiap tindakan adalah pertempuran melawan diri sendiri. Meski tak jarang selalu melibatkan orang lain. Banyak yang akhirnya sampai dengan selamat. Ada pula yang sampai dengan cara tertatih dan sangat lambat. Namun mereka sampai pada titik yang memang harus diperjuangkan. Berjuang sendiri dan merasakan kebahagiaan yang tak pernah bisa dijelaskan.  Orang-orang seperti ini selalu lebih paham, arti dari sebuah kerja keras.  Sebab, banyak hal tak ia dapatkan dengan mudah. Tak jarang ia harus berkerja melabihi dari yang biasanya.

Meski di dalam perjalanan kamu tak pernah benar-benar bisa bekerja sendiri. Setidaknya kamu harus tahu apa yang memang harus dikerjakan sendiri. Karena memang ada hal-hal yang menjadi tanggangjawabmu yang tak bisa dialihkan. Dan jika kau kalah, kau akan belajar hal yang bahkan lebih penting dari sebuah keberhasilan. Teman adalah orang yang sangat berpengaruh dalam perjalanan hidupmu. Dalam mencapai apa saja yang kau impikan seringkali teman adalah orang yang ‘menentukan’. Tapi perlu dipahami tidak semua teman menjadikanmu dewasa. Tidak semua teman benar-benar mampu membuatmu belajar menerima segalanya. Terutama saat kau kalah dan memang seharusnya kau kalah waktu itu.   

Teman yang baik akan mengatakan sesuatu yang tak pantas untuk kau miliki apa adanya. Akan mengatakan sesuatu yang tidak kau capai dengan baik saat ini dengan apa adanya. Saat kau belum berhak atas sesuatu, kau akan dikatakan belum berhak. Tak peduli apakah itu akan membuatmu sedih atau merasa luka. Karena dia harus jujur padamu demi kebaikanmu. Semisal, saat kau menulis dan tulisanmu masih belum bagus, ia akan mengatakan apa saja kekurangannya. Karena itu penting untuk proses berkembangmu. Ia tak akan memuji hanya untuk membuatmu bahagia.

Namun teman palsu akan selalu membenarkan apa saja yang kaulakukan meski salah, hanya untuk membuatmu bangga pada dirmu sendiri. Akan menolongmu mendapatkan hal yang seharusnya kau perjuangkan sendiri. Mungkin kau akan mengira dia baik, tapi kelak, cepat atau lambat, kau akan paham, teman yang baik akan membiarkanmu belajar menerima kekalahan. Bukan membuatmu merasa menang dengan proses yang tak pernah benar-benar kau lalui. Teman yang baik akan membiarkanmu belajar untuk berkembang dari hal-hal yang belum kau sanggupi. Namun teman palsu selalu saja mengatakan hal baik meski sebenarnya itu hanya akan membuatmu terlena. Dan lupa bahwa kau masih harus banyak belajar hal yang sesungguhnya.

Sejak Hari Itu Aku Menganggap Kau Tak Pernah Ada.

(By Boy Candra )
 
Hidup terus berjalan beriringan dengan waktu yang sering kali menghadirkan ingatan. Banyak hal yang sudah berusaha dilupakan pun pada akhirnya bisa saja kembali datang, membongkar kembali luka-luka yang telah usang. Semua yang pernah dibuang jauh seolah terlempar menjadi sangat dekat. Tiba-tiba kau hadir lagi. Dalam kesempatan yang tak pernah kuingini. Entah sebab apa kau ingin kita bertemu dan bicara. Aku yang sudah berjalan jauh tak berdaya, seolah masih ada yang terasa. Sesuatu yang tersimpan di dada, tenggelam dalam hal-hal yang berbentuk luka.

Hari itu kau meminta kesempatan lagi untuk memperbaiki segala yang sudah tak layak disepakati. Kau mengatakan semuanya sudah tak perlu lagi dijauhkan. Sempat aku ingin bertanya: bukankah selama ini kau yang menjauhkan? Namun kupendam saja. Aku tak ingin kau mengira masih ada hal yang tidak aku rasa. Aku tidak ingin kau menduga aku memendam dendam. Aku tak mau kau mengira aku masih menyimpan sayang. Tidak ada sama sekali. Sejak kau memilih pergi dan menyakiti, hatiku bersumpah untuk mati dan tak ingin kau sakiti.

Aku telah membuangmu jauh-jauh dari ingatanku. Sebab mengenangmu hanya menjenuhkan kehangatan hariku. Tidak ada gunanya mengenang seseorang yang sudah tak ingin pulang. Seseorang yang telah memilih mati pada jalan lain. Kamu membuat semua yang menjadi harapan, hanya tersisa dalam pedihnya ingatan. Semua keputusan pahit itu lahir atas pintamu. Semua jalan berderai airmata semata kehendakmu pada semesta. Aku yang tertinggal tak pernah kau beri kesempatan untuk mengatur tanggal kapan semua akan kembali. Kau memilih membakar semua hari. Menjadikan kisah kita hanya kasih yang mati.

Lama aku mencoba membuat semua kembali menjadi lebih baik. Aku ingin kau berkata kita akan hidup lagi. Tapi kenyataannya tidak semanis harap, yang aku dapat hanya pahit yang mendekap. Kau tetap saja betah menjadi dirimu yang tak peduli. Hingga suatu ketika, lelahku tiba juga. Sejak hari itu aku memilih mengganggapmu tak pernah ada. Namun entah angin apa yang membawamu kembali. Kau datang dengan cara yang dangkal, seolah tak pernah ada luka yang kau sesal. Aku tak memendam dendam. Aku sudah memaafkanmu jauh hari dengan syarat kau tidak pernah kembali. Sebab, maaf mungkin bisa menghilangkan segala luka, namun tak bisa mengembalikan semuanya seperti semula.  

TUGAS AUDIT II TENTANG PEMERIKSAAN KAS DAN BANK


RESUME HASIL DISKUSI KELOMPOK 2
TENTANG PEMERIKSAAN KAS DAN BANK

 



OLEH
IDA CAHYA DINIARTI     (A1C113040)


 S1 AKUNTANSI REGULER SORE
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2015










Ø  Pertanyaan Sesi Pertama :

1.      Heppy Fitriyan
Pertama, bagaimana bentuk dari Top Schedule yang dibuat oleh auditor  dalam memeriksa kas.  Kedua, jelaskan kembali dengan singkat kasus yang dipaparkanoleh pemateri agar mudah di pahami dan apa opini yang cocok untuk kasus tersebut?

    Jawaban :
                 Jawaban pertama dari kelompok 2, Top Schedule adalah bagian dari kertas yang mencakup schedule terinci yang disiapkan oleh aditor untuk mendukung angka-angka keuangan dalam laporan keuangan. Bentuk Top Schedule yang di paparkan oleh pemateri terdiri dari nama akun, kode akun, deskripsi akun, tujuan pemeriksaan, nomor urut, prosedur, asersi ( keberadaan dan keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian dan alokasi, penyajian dan pengungkapan ), tujuan sampling, cara sampling, tanggal pelaksanaan, pelaksana, dan kertas kerja pendukung.
                 Kedua, kelompok 2 menjelaskan kembali mengenai kasus tersebut dengan singkat, yaitu kasus tesebut mengungkap adanya kecurangan yang dilakukan oleh kepala BRI unit Tampung raya, Masril sebesar Rp1,6 miliar. Tommy, dkk sebagai auditor yang memeriksa BRI unit Tampung Raya yang menemukan kejanggalan pada neraca dan kas yang tidak sesuai. Dimana bukti transaksi dan fisik uangnya tidak ada.
Menurut kelompok 2, opini yang cocok diberikan oleh auditor mengenai kasus tersebut adalah wajar dengan pengecualian.

2.      Ida Cahya Diniarti
Bagaimana jika dalam suatu perusahaan terdapat kondisi dimana karyawan memegang dua jabatan atau rangkap jabatan, yakni mencatat transaksi dan yang memegang kas adalah orang yang sama. Bagaimana auditor menyikapi hal tersebut ?

Jawaban :
Jawaban dari kelompok 2 yaitu auditor memberikan saran kepada perusahaan (klien), untuk merekrut pegawai yang baru. Sehingga terdapat pemihasahan jabatan antara yang mencatat transaksi dengan yang memegang kas. Sehingga tidak terjadi kecurangan.
Adapun tambahan dari Pak Wirawan (dosen mata kuliah Audit 2) mengenai masalah tersebut adalah auditor mengirim Manajemen Latter ke perusahaan (klien). Dimana Manajemen Latter merupakan cara auditor mengomunikasikan kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam pihak internal. Dalam kasus ini auditor memberikan saran kepada kliennya yaitu jika perusahaan memiliki banyak karyawan sebaiknya perusahaan tidak merekrut karyawan baru melainkan mengangkat salah satu karyawan yang mencacat atau pemegang uang. Sebaliknya jika perusahaan tidak mempunyai banyak karyawan maka dengan merekrut karyawan dari luar perusahaan.



3.      Ika Putri Fitri A.
Pertama, bagaimana bentuk ICQ dalam pemeriksaan kas dan bank. Kedua, bagaimana bentuk pengujian pengendalian dan substantif dalam audit kas dan bank ?
Jawaban :
Bentuk ICQ (Internal control questionnairies) Pengeluaran kas/bank

Client:
Y= ya T= tidak
TR= tidak relevan
Y
T
TR
1. Apakah seluruh pembayaran kecuali untuk pengisian dana kas kecil dilakukan dengan check?
2. Apakah semua check yang belum digunakan disimpan orang tertentu di tempat yang aman?
3. Apakah check digunakan menurut nomor urut?
4. Apakah semua check yang dibatalkan melekat pada buku check dan dirusak agar tidak dapat disalahgunakan?
5. Apakah check dilindungi terhadap pemalsuan tulisan?
6. Apakah kebijakan perusahaan?
6.1. Tidak memungknkan penandatanganan blangko check?
6.2. Menghindarkan mengeluarkan check tunai (tanpa atas nama)?
6.3. Tidak mengeluarkan check mundur?
7. Haruskah semua check:
8. Sebutkan batas jumlah yang dapat ditandatangani hanya seorang.
Jumlah : ........................................................
Yaitu oleh : ........................................................
9. Apakah penandatanganan check terpisah dari yang menyimpan uang kas dan pemegang buku?
10. Bila digunakan stempel, apakah disimpan oleh yang berhak menandatangani check?
11. Apakah setiap pembayaran didukung oleh bukti otentik yang telah diperiksa dan disetujui oleh orang lain dari yang menandatangani check dan diparaf?
12. Apakah semua bukti akan distempel “LUNAS” untuk menghindari pembayaran dua kali?
13. Apakah orang yang menyiapkan check terlepas dari:
13.1. Orang yang menandatangani check?
13.1. Pembayaran uang kas?
14. Bila perusahaan menerima check mundur dari langganan, check tersebut tidak pernah dibayarkan lagi kepada pihak ketiga?
15. Apakah rekonsiliasi bank:
16. Apakah rekening Koran langsung dikirim oleh bank kepada orang yang membuat rekonsiliasi?
17. Apakah deposit intransit (penyetoran ke bank yang belum tampak di rekening Koran), out standing check, interbank transfer dierhatikan dengan seksama pada saat rekonsiliasi?
18. Apakah kas kecil itu dana lainnya:
18.1. Dibina dengan imperest sistem?
18.2. Pengeluaran dibatasi dengan suatu jumlah yang tertentu? Sebutkan : ……………………
18.3. Besarnya dana yang di-review secara periodic?
18.4. Diawasi dengan cukup?
19. Bila seorang menguasai lebih dari satu kas, apakah dibina dan dibukukan secara terpisah?
20. Apakah bukti pengeluaran kas kecil :
20.1. Diperlukan untuk semua pembayaran?
20.2. Ditandatangani oleh yang melakukan pembayaran?
20.3. Ditandatangani oleh yang meriksa pembayaran?
20.4. Ditulis dengan tinta?
20.5. Jumlah kecuali dengan angka juga dieja dengan huruf?
20.6. Disetujui oleh pejabat yang berwenang?
21. Apakah secara berkala dilakukan kas opname secara mendadak?
22. Apakah pengisian kembali kas kecil dilakukan:
22.1. Dengan check?
22.2. Semua dokumen yang mendukung pembayaran dipesiksa?
23. Apakah pemberian uang muka harus distjui dengan yang berwenang?
24. Tidak terdapt bon gantung yang lama tidaj dipertanggung jawabkan?
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan diatas:
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
B. Catatan lain:
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
C. Kesimpulan lain bank (baik, sedang, buruk)
D. Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan alasannya)



 

Kedua, pengujian pengendalian salah satu bentuknya dengan ICQ. Sedangkan pengujian substantif merupakan prosedur audit yang dirancang untuk menemukan kesalahan moneter yang secara langsung mempengaruhi kewajaran penyajian laporan keuangan.



Ø  Pertanyaan Sesi kedua :

1.      Laksmining Puji Lestari
Apakah ada sistem dalam kas besar. Kalau ada bagaimana sistemnya ?

Jawaban :
Jawaban dari kelompok 2 yaitu tidak ada sistem dalam kas besar. Kas yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan perusahaan. Dan tambahan dari dosen, kas besar itu adalah uang perusahaan yang ada di Bank dalam bentuk giro, dan apabila ingin melakukan penarikan kas dengan menggunakan check.

2.      Anggia Septian Jauhari
Bagaimana jika dalam perusahaan terjadi suatu masalah dimana bendahara menggunakan kas sementara dan ketika ada pemeriksaan audit uang tersebut di kembalikan ? Lalu bagaimana auditor menyikapi masalah ini dan mengetahui adanya masalah tersebut ?

Jawaban :

Jawaban dari kelompok 2,  selama bendahara meminjam uang dalam jumlah wajar, hal tersebut dianggap tidak menjadi masalah karena tidak matrealitas. Tambahan dari Pak Wirawan cara auditor menyikapi masalah ini yaitu dengan cara melakukan pemeriksaan secara mendadak agar mudah dilacak dan diketahui pegawai yang menggunakan kas tanpa sepengetahuan perusahaan.

3.      Lisa Marlia Abidano
Apakah perbedaan antara Top Schedule dengan Berita Acara pemeriksaan Audit kas dan bank?

Jawaban :
Iya, ada perbedaan antara Top Schedule dengan Berita Acara. Top Schedule adalah bagian dari kertas yang mencakup schedule terinci yang disiapkan oleh aditor untuk mendukung angka-angka keuangan dalam laporan keuangan. Bentuk Top Schedule yang di gambarkan oleh kelompok 2 terdiri dari nama akun, kode akun, deskripsi akun, tujuan pemeriksaan, nomor urut, prosedur, asersi ( keberadaan dan keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian dan alokasi, penyajian dan pengungkapan ), tujuan sampling, cara sampling, tanggal pelaksanaan, pelaksana, dan kertas kerja pendukung.
Sedangkan berita acara terdiri dari rincian-rincian perhitungan fisik kas perusahaan seperti jumlah uang kertas, jumlah uang logam dll.